Selasa, 27 Desember 2016

Makalah Hubungan antara Kimia dengan Kimia Farmasi



MAKALAH

HUBUNGAN ANTARA KIMIA DENGAN KIMIA FARMASI

Dianjukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Farmasi oleh Pak Ardian Baitariza,M.Si,Apt



Disusun oleh:

Mayang Ratna Puri     D1A151116

II B Farmasi








FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
BANDUNG
2016


 

KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul “Hubungan antara Kimia dengan Kimia Farmasi” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai tugas untuk mata kuliah Pengantar Ilmu Farmasi.
Penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.



Bandung,    Juni 2016
                                   
Penulis

DAFTAR ISI





BAB I PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Farmasi merupakan suatu profesi kesehatan yang berhubungan dengan pembuatan bahan alam ataupun sintetik menjadi suatu produk yang cocok dan enak dipakai untuk mencegah, mendiagnosa, atau pengobatan penyakit dan distribusi dari suatu produk yang berkhasiat obat.

Kimia farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan obat-obat. Khusus untuk bahan obat-obat yang berasal dari alam dipelajari dalam ilmu farmakognosi dan fitokimia, sehingga dalam ilmu kimia farmasi umumnya dipelajari bahan obat-obat yang berasal dari bahan sintetik. Proses mengenal sifat-sifat fisika dan kimia bahan obat ini disebut dengan identifikasi atau sering juga disebut analisa, sehingga ilmu kimia farmasi lebih cenderung disebut dengan ilmu kimia farmasi analisa atau kimia analisa farmasi. Secara garis besar, analisa farmasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu analisa farmasi kualitatif dan analisa farmasi kuantitatif.

Analisa farmasi kualitatif ini meliputi analisa secara: Fisika Identifikasi secara organoleptis (bentuk, warna, bau, rasa dan lainnya), kelarutan, tetapan fisika (titik lebur, titik beku, titik didih, berat jenis, viskositas, dan lainnya), mikroskopis (melihat partikel obat menggunakan mikroskop).

Analisa farmasi kuantitatif ini meliputi analisa secara: Gravimetri Analisa dengan cara memisahkan senyawa atau campuran menjadi unsur tertentu dalam bentuk murni dan dihitung jumlah/kadar zat yang akan diperiksa berdasarkan penimbangan/ berat. Volumetri Yaitu analisa kadar suatu unsur/senyawa kimia dalam suatu larutan yang berasal dari bahan obat/obat dengan cara direaksikan dengan zat lain yang kadar/konsentrasinya telah diketahui.



B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan kimia ?
2.      Apa saja cabang ilmu kimia ?
3.      Apa yang dimaksud dengan farmasi
4.      Apa itu kimia farmasi ?
5.      Bagaimana ilmu kimia yang berhubungan dengan kimia farmasi ?
6.      Apa tujuan kimia farmasi ?
7.      Apa peranan kimia organik dalam kesehatan ?

C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui pengertian kimia.
2.      Untuk mengetahui macam-macam cabang ilmu kimia.
3.      Untuk mengetahui pengertian farmasi.
4.      Untuk mengetahui pengertian kimia farmasi.
5.      Untuk mengetahui ilmu kimia yang berhubungan dengan kimia farmasi.
6.      Untuk mengetahui tujuan kimia farmasi.
7.      Untuk mengetahui peranan kimia organik dalam kesehatan.

D.    Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah, penulis menggunakan metode library search dimana penulis menggunakan internet untuk mencari informasi tentang pengertian kimia, cabang ilmu kimia, pengertian farmasi, pengertian kimia farmasi, ilmu kimia yang berhubungan dengan kimia farmasi, tujuan kimia farmasi, dan peranan kimia organik dalam kesehatan.

 

BAB II PEMBAHASAN



A.    Pengertian Kimia

Semua materi normal terdiri dari atom atau Kimia (dari bahasa Arab: ,ءاي مي ك transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.

Kimia sering disebut sebagai “ilmu andryan” karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.

Perkawinan antar satu ilmu dengan ilmu yang lain tidak terbendung lagi. Satu masalah tidak dapat diselesaikan secara tuntas hanya dengan menggunakan satu pendekatan suatu cabang ilmu saja. Pemecahan masalah dengan pendekan mutidisiplin menjadi sebuah kebutuhan. Pada dasarnya seorang pakar hanya kompeten di bidang yang digelutinya, sehingga akan sangat bermanfaat jika para pakar berbagai bidang menyatukan tekat untuk saling mengisi dan melengkapi kepakarannya dengan memasukkan tinjauan dan analisis oleh pakar lain dalam menyelesaikan masalah.


B.     Cabang Ilmu Kimia

Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
Lima Cabang Utama:
1.      Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
2.      Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
3.      Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
4.      Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
5.      Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini diantaranya termodinamika kimia,kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi.
Cabang – cabang Ilmu Kimia yang merupakan tumpang-tindih satu atau lebih lima cabang utama:
1.      Kimia Material menyangkut bagaimana menyiapkan, mengkarakterisasi, dan memahami cara kerja suatu bahan dengan kegunaan praktis.
2.      Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
3.      Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
4.      Kimia Organik Bahan Alam mempelajari senyawa organik yang disintesis secara alami oleh alam, khususnya makhluk hidup.
5.      Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular, elektrokimia, farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika, molekular, geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer, kimia benda padat,kimia hijau, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia lingkungan, kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, sejarah kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.

C.    Pengertian Farmasi

Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400 - 1600an. Institusi farmasi Eropa pertama kali berdiri di Trier, Jerman, pada tahun 1241 dan tetap eksis sampai dengan sekarang.
Farmasis (apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi. Farmasis biasa bertugas di institusi-institusi baik pemerintahan maupun swasta seperti badan pengawas obat/makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri obat tradisional, apotek, dan di berbagai sarana kesehatan.




D.    Pengertian Kimia Farmasi

Kimia Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kuantitatif dan kualitatif senyawa-senyawa kimia, baik dari golongan organik (alifatik, aromatik, alisiklik, heterosiklik) maupun anorganik yang berhubungan dengan khasiat dan penggunaannya sebagai obat.

E.     Ilmu Kimia yang Berhubungan dengan Kimia Farmasi

Ilmu kimia yang berhubungan dengan kimia farmasi adalah kimia dasar. Kimia dasar yaitu berasal dari bahasa Arab “kimiya” merupakan perubahan benda/zat atau bahasa Yunani “khemeia” adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Dan ilmu kimia dapat membantu dalam proses pembuatan obat-obatan pada ilmu farmasi ini sangat berkaitan.

F.     Tujuan Kimia Farmasi

Kimia farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan obat/obat. Khusus untuk bahan obat/obat yang berasal dari alam dipelajari dalam ilmu farmakognosi dan fitokimia, sehingga dalam ilmu kimia farmasi umumnya dipelajari bahan obat/obat yang berasal dari bahan sintetik. Proses mengenal sifat-sifat fisika dan kimia bahan obat ini disebut dengan identifikasi atau sering juga disebut analisa, sehingga ilmu kimia farmasi lebih cenderung disebut dengan ilmu kimia farmasi analisa atau kimia analisa farmasi. Secara garis besar, analisa farmasi dibagi menjadi:
1.      Analisa farmasi kualitatif ini meliputi analisa secara: Fisika Identifikasi secara organoleptis (bentuk, warna, bau, rasa dan lainnya), kelarutan, tetapan fisika (titik lebur, titik beku, titik didih, berat jenis, viskositas, dan lainnya), mikroskopis (melihat partikel obat menggunakan mikroskop). Kimia Analisa dengan menambahkan zat-zat kimia ke dalam bahan obat/obat yang diperiksa sehingga menimbulkan reaksi-reaksi tertentu yang dapat diidentifikasi secara kasat mata seperti terbentuknya endapan, warna, bau dan lainnya. Mikroskopis Analisa ini adalah dengan melihat partikel dari unsur/senyawa yang terkandung dalam bahan obat/obat. Dapat dilihat langsung menggunakan mikroskop, atau direaksikan terlebih dahulu dengan zat kimia tertentu kemudian dilihat menggunakan mikroskop. Instrumental Yaitu analisa/penentuan jenis suatu unsur/senyawa dari suatu bahan obat menggunakan instrumen/alat yang kompleks/modern seperti spektrofotometer, kromatografi, Atomic Absorbans Spektrofotometri (AAS), dan lainnya.

2.      Analisa farmasi kuantitatif ini meliputi analisa secara: Gravimetri Analisa dengan cara memisahkan senyawa atau campuran menjadi unsur tertentu dalam bentuk murni dan dihitung jumlah/kadar zat yang akan diperiksa berdasarkan penimbangan/ berat. Volumetri Yaitu analisa kadar suatu unsur/senyawa kimia dalam suatu larutan yang berasal dari bahan obat/obat dengan cara direaksikan dengan zat lain yang kadar/konsentrasinya telah diketahui. Instrumental Yaitu analisa jumlah/kadar suatu unsur/senyawa dari suatu bahan obat menggunakan instrumen/alat yang kompleks/modern seperti spektrofotometer, kromatografi, dan lainnya.
       

G.    Peranan Kimia Organik dalam Kesehatan

Beberapa peranan penting penelitian dan pengembangan Kimia Organik dalam kesehatan diantaranya ialah:
·         Untuk mengubah desain dan sintesis dari molekul kecil dalam organisme sehingga dapat berinteraksi dengan protein pada gen. Penelitian dan pengetahuan mengenai hal ini sangat diperlukan dalam mendesain obat-obatan untuk beragam penyakit.
·         Mengembangkan penelitian mengenai tingkat racun berbagai senyawa. Penelitian mengenai ini sangat penting karena dapat memberikan data akurat mengenai sifat racun suatu senyawa, sehingga tidak terekpos ke dalam tubuh organisme terutama manusia
·         Mendukung dalam penelitian klinis menggunakan teknik-teknik kimia.
·         Mendesain obat-obatan yang dapat bekerja lebih efektif dari sebelumnya merupakan hal yang dipelajari dalam biokimia.
·         Mengembangkan obat yang lebih selektif dan tepat sasaran untuk menyembuhkan penyakit.

 

BAB III PENUTUP

           

A.    Kesimpulan

Hubungan antara kimia dengan kimia farmasi sangat berhubungan karena dapat membantu dalam proses pembuatan obat-obatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. mendukung dalam penelitian klinis menggunakan teknik-teknik kimia.

B.     Saran

Sebaiknya dalam mempelajari ilmu farmasi kita harus terlebih dahulu mendalami ilmu dasar yang menyokong ilmu farmasi tersebut, seperti farmakologi, farmakognosi, fitokimia, kimia farmasi, farmasetika dan lain-lain, supaya dalam belajar maupun praktek kita mudah memahami ilmu tersebut.

 

DAFTAR PUSTAKA


https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130827031912AAaBoAf
http://chapart1.blogspot.co.id/2013/03/kimia-dasar.html
http://coretanguesendiri.blogspot.co.id/2012/07/kaitan-ilmu-kimia-dengan-ilmu-ilmu-lain.html
http://www.mystupidtheory.com/2015/08/peranan-ilmu-kimia-bidang-kesehatan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Farmasi            
http://ilmu-kefarmasian.blogspot.co.id/2013/06/cabang-ilmu-farmasi.html

1 komentar:

  1. menarik..tpi peranan kimia di bidang farmasi tidak ad..tolong di perbaiki lagi

    BalasHapus