MAKALAH
HUBUNGAN
ANTARA KIMIA DENGAN KIMIA FARMASI
Dianjukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pengantar Ilmu Farmasi oleh Pak Ardian Baitariza,M.Si,Apt
Disusun oleh:
Mayang Ratna Puri D1A151116
II B Farmasi
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN
FARMASI
UNIVERSITAS
AL-GHIFARI
BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah yang
berjudul “Hubungan antara Kimia dengan Kimia Farmasi” ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai tugas untuk mata kuliah
Pengantar Ilmu Farmasi.
Penulisan
makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Bandung, Juni
2016
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Farmasi
merupakan suatu profesi kesehatan yang berhubungan dengan pembuatan bahan alam ataupun
sintetik menjadi suatu produk yang cocok dan enak dipakai untuk mencegah,
mendiagnosa, atau pengobatan penyakit dan distribusi dari suatu produk yang
berkhasiat obat.
Kimia
farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan
obat-obat. Khusus untuk bahan obat-obat yang berasal dari alam dipelajari dalam
ilmu farmakognosi dan fitokimia, sehingga dalam ilmu kimia farmasi umumnya
dipelajari bahan obat-obat yang berasal dari bahan sintetik. Proses mengenal
sifat-sifat fisika dan kimia bahan obat ini disebut dengan identifikasi atau
sering juga disebut analisa, sehingga ilmu kimia farmasi lebih cenderung
disebut dengan ilmu kimia farmasi analisa atau kimia analisa farmasi. Secara
garis besar, analisa farmasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu analisa farmasi
kualitatif dan analisa farmasi kuantitatif.
Analisa
farmasi kualitatif ini meliputi analisa secara: Fisika Identifikasi secara
organoleptis (bentuk, warna, bau, rasa dan lainnya), kelarutan, tetapan fisika
(titik lebur, titik beku, titik didih, berat jenis, viskositas, dan lainnya),
mikroskopis (melihat partikel obat menggunakan mikroskop).
Analisa
farmasi kuantitatif ini meliputi analisa secara: Gravimetri Analisa dengan cara
memisahkan senyawa atau campuran menjadi unsur tertentu dalam bentuk murni dan
dihitung jumlah/kadar zat yang akan diperiksa berdasarkan penimbangan/ berat.
Volumetri Yaitu analisa kadar suatu unsur/senyawa kimia dalam suatu larutan
yang berasal dari bahan obat/obat dengan cara direaksikan dengan zat lain yang
kadar/konsentrasinya telah diketahui.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan kimia ?
2. Apa
saja cabang ilmu kimia ?
3. Apa
yang dimaksud dengan farmasi
4. Apa
itu kimia farmasi ?
5. Bagaimana
ilmu kimia yang berhubungan dengan kimia farmasi ?
6. Apa
tujuan kimia farmasi ?
7. Apa
peranan kimia organik dalam kesehatan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian kimia.
2. Untuk
mengetahui macam-macam cabang ilmu kimia.
3. Untuk
mengetahui pengertian farmasi.
4. Untuk
mengetahui pengertian kimia farmasi.
5. Untuk
mengetahui ilmu kimia yang berhubungan dengan kimia farmasi.
6. Untuk
mengetahui tujuan kimia farmasi.
7. Untuk
mengetahui peranan kimia organik dalam kesehatan.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan makalah, penulis menggunakan metode library search dimana penulis
menggunakan internet untuk mencari informasi tentang pengertian kimia, cabang
ilmu kimia, pengertian farmasi, pengertian kimia farmasi, ilmu kimia yang
berhubungan dengan kimia farmasi, tujuan kimia farmasi, dan peranan kimia
organik dalam kesehatan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kimia
Semua
materi normal terdiri dari atom atau Kimia (dari bahasa Arab: ,ءاي مي ك transliterasi:
kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi:
khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat
zat atau materi skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi
serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia
juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan
untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia
modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom
yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.
Kimia
sering disebut sebagai “ilmu andryan” karena menghubungkan berbagai ilmu lain,
seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran,
bioinformatika, dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin
yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh,
kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada
tingkat atom dan molekul.
Perkawinan
antar satu ilmu dengan ilmu yang lain tidak terbendung lagi. Satu masalah tidak
dapat diselesaikan secara tuntas hanya dengan menggunakan satu pendekatan suatu
cabang ilmu saja. Pemecahan masalah dengan pendekan mutidisiplin menjadi sebuah
kebutuhan. Pada dasarnya seorang pakar hanya kompeten di bidang yang
digelutinya, sehingga akan sangat bermanfaat jika para pakar berbagai bidang
menyatukan tekat untuk saling mengisi dan melengkapi kepakarannya dengan
memasukkan tinjauan dan analisis oleh pakar lain dalam menyelesaikan masalah.
B. Cabang Ilmu Kimia
Kimia
umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang
antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
Lima
Cabang Utama:
1. Kimia
analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang
susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen
standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin
lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
2. Biokimia
mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam
organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti
dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi
molekular, fisiologi, dan genetika.
3. Kimia
anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara
bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang
tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
4. Kimia
organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa
organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang
berdasarkan rantai karbon.
5. Kimia
fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan
dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini
diantaranya termodinamika kimia,kinetika kimia, elektrokimia, mekanika
statistika, dan spektroskopi.
Cabang
– cabang Ilmu Kimia yang merupakan tumpang-tindih satu atau lebih lima cabang
utama:
1. Kimia
Material menyangkut bagaimana menyiapkan, mengkarakterisasi, dan memahami cara
kerja suatu bahan dengan kegunaan praktis.
2. Kimia
teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam
matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam
kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer
telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan
seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan
permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori
dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
3. Kimia
nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti.
Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida
merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
4. Kimia
Organik Bahan Alam mempelajari senyawa organik yang disintesis secara alami
oleh alam, khususnya makhluk hidup.
5. Bidang
lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular, elektrokimia,
farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika, molekular, geokimia, ilmu bahan,
kimia aliran, kimia atmosfer, kimia benda padat,kimia hijau, kimia inti, kimia
medisinal, kimia komputasi, kimia lingkungan, kimia organologam, kimia
permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, sejarah
kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.
C. Pengertian Farmasi
Farmasi
(bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat)
merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari
ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan
efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi
termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan
obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap
pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan
keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal
dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400
- 1600an. Institusi farmasi Eropa pertama kali berdiri di Trier, Jerman, pada
tahun 1241 dan tetap eksis sampai dengan sekarang.
Farmasis
(apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi.
Farmasis biasa bertugas di institusi-institusi baik pemerintahan maupun swasta
seperti badan pengawas obat/makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri
obat tradisional, apotek, dan di berbagai sarana kesehatan.
D. Pengertian Kimia Farmasi
Kimia
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kuantitatif dan
kualitatif senyawa-senyawa kimia, baik dari golongan organik (alifatik,
aromatik, alisiklik, heterosiklik) maupun anorganik yang berhubungan dengan
khasiat dan penggunaannya sebagai obat.
E. Ilmu Kimia yang Berhubungan dengan Kimia Farmasi
Ilmu
kimia yang berhubungan dengan kimia farmasi adalah kimia dasar. Kimia dasar
yaitu berasal dari bahasa Arab “kimiya” merupakan perubahan benda/zat atau
bahasa Yunani “khemeia” adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi,
struktur, dan sifat zat atau materi skala atom hingga molekul serta perubahan
atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan
sehari-hari. Dan ilmu kimia dapat membantu dalam proses pembuatan obat-obatan
pada ilmu farmasi ini sangat berkaitan.
F. Tujuan Kimia Farmasi
Kimia
farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan
obat/obat. Khusus untuk bahan obat/obat yang berasal dari alam dipelajari dalam
ilmu farmakognosi dan fitokimia, sehingga dalam ilmu kimia farmasi umumnya
dipelajari bahan obat/obat yang berasal dari bahan sintetik. Proses mengenal
sifat-sifat fisika dan kimia bahan obat ini disebut dengan identifikasi atau
sering juga disebut analisa, sehingga ilmu kimia farmasi lebih cenderung
disebut dengan ilmu kimia farmasi analisa atau kimia analisa farmasi. Secara
garis besar, analisa farmasi dibagi menjadi:
1. Analisa
farmasi kualitatif ini meliputi analisa secara: Fisika Identifikasi secara
organoleptis (bentuk, warna, bau, rasa dan lainnya), kelarutan, tetapan fisika
(titik lebur, titik beku, titik didih, berat jenis, viskositas, dan lainnya),
mikroskopis (melihat partikel obat menggunakan mikroskop). Kimia Analisa dengan
menambahkan zat-zat kimia ke dalam bahan obat/obat yang diperiksa sehingga
menimbulkan reaksi-reaksi tertentu yang dapat diidentifikasi secara kasat mata
seperti terbentuknya endapan, warna, bau dan lainnya. Mikroskopis Analisa ini
adalah dengan melihat partikel dari unsur/senyawa yang terkandung dalam bahan
obat/obat. Dapat dilihat langsung menggunakan mikroskop, atau direaksikan
terlebih dahulu dengan zat kimia tertentu kemudian dilihat menggunakan
mikroskop. Instrumental Yaitu analisa/penentuan jenis suatu unsur/senyawa dari
suatu bahan obat menggunakan instrumen/alat yang kompleks/modern seperti
spektrofotometer, kromatografi, Atomic Absorbans Spektrofotometri (AAS), dan
lainnya.
2. Analisa
farmasi kuantitatif ini meliputi analisa secara: Gravimetri Analisa dengan cara
memisahkan senyawa atau campuran menjadi unsur tertentu dalam bentuk murni dan
dihitung jumlah/kadar zat yang akan diperiksa berdasarkan penimbangan/ berat.
Volumetri Yaitu analisa kadar suatu unsur/senyawa kimia dalam suatu larutan
yang berasal dari bahan obat/obat dengan cara direaksikan dengan zat lain yang
kadar/konsentrasinya telah diketahui. Instrumental Yaitu analisa jumlah/kadar
suatu unsur/senyawa dari suatu bahan obat menggunakan instrumen/alat yang
kompleks/modern seperti spektrofotometer, kromatografi, dan lainnya.
G. Peranan Kimia Organik dalam Kesehatan
Beberapa
peranan penting penelitian dan pengembangan Kimia Organik dalam kesehatan
diantaranya ialah:
·
Untuk mengubah desain dan sintesis dari
molekul kecil dalam organisme sehingga dapat berinteraksi dengan protein pada
gen. Penelitian dan pengetahuan mengenai hal ini sangat diperlukan dalam
mendesain obat-obatan untuk beragam penyakit.
·
Mengembangkan penelitian mengenai
tingkat racun berbagai senyawa. Penelitian mengenai ini sangat penting karena
dapat memberikan data akurat mengenai sifat racun suatu senyawa, sehingga tidak
terekpos ke dalam tubuh organisme terutama manusia
·
Mendukung dalam penelitian klinis
menggunakan teknik-teknik kimia.
·
Mendesain obat-obatan yang dapat bekerja
lebih efektif dari sebelumnya merupakan hal yang dipelajari dalam biokimia.
·
Mengembangkan obat yang lebih selektif
dan tepat sasaran untuk menyembuhkan penyakit.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan antara kimia dengan kimia
farmasi sangat berhubungan karena dapat membantu dalam proses pembuatan
obat-obatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan
efektivitas dan keamanan penggunaan obat. mendukung dalam penelitian klinis menggunakan
teknik-teknik kimia.
B. Saran
Sebaiknya dalam mempelajari ilmu
farmasi kita harus terlebih dahulu mendalami ilmu dasar yang menyokong ilmu
farmasi tersebut, seperti farmakologi, farmakognosi, fitokimia, kimia farmasi,
farmasetika dan lain-lain, supaya dalam belajar maupun praktek kita mudah
memahami ilmu tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130827031912AAaBoAf
http://chapart1.blogspot.co.id/2013/03/kimia-dasar.html
http://coretanguesendiri.blogspot.co.id/2012/07/kaitan-ilmu-kimia-dengan-ilmu-ilmu-lain.html
http://www.mystupidtheory.com/2015/08/peranan-ilmu-kimia-bidang-kesehatan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Farmasi
http://ilmu-kefarmasian.blogspot.co.id/2013/06/cabang-ilmu-farmasi.html
menarik..tpi peranan kimia di bidang farmasi tidak ad..tolong di perbaiki lagi
BalasHapus